Sewaktu Sayoga berkubang dalam gelombang perkelahian melawan Ki Sarjuma dan Ki Malawi, Agung Sedayu tengah menghadapi pilihan sulit. Riuh perbincangan orang-orang yang memusuhinya jelas terdengar...
Sayoga tidak lagi dapat berkata-kata, ia menunduk lalu tenggelam dalam kubang indah yang bernama kasih sayang. Ujung matanya menjadi basah namun ia tidak malu untuk...
Ia berpikir keras. Sekejap kemudian, Ki Sarjuma menyadari keanehan terjadi pada dirinya. Ia terlilit oleh angin panas yang tidak datang perlahan dan meningkat secara pelan....
Bergegas bangkit seorang yang dituakan oleh para pengawal lalu diikuti oleh ketiga rekannya, sedikit tertatih mereka meninggalkan gelanggang pertarungan dahsyat di awal malam. Cahaya bulan...
Pusaran angin yang menghempas ke segala penjuru menjadi tanda kekuatan Sayoga sebenarnya. Daya hisap dan udara yang kuat mendorong saling menutup celah. Keduanya seperti dua...
Sepasang mata Empu Wisanata mencoba menembus kepekatan malam untuk mencari keberadaan para pengawal Menoreh. Lontar napas lega lancar berhamburan dari rongga dadanya sewaktu ia menangkap...
Sayoga tahu yang diperbuatnya, ia sedang menambah minyak pada kobar api yang belum padam. Maka kehati-hatian menjadi benteng terakhir baginya dalam menghadapi Ki Sarjuma yang...
Namun hentak serangan dari Empu Wisanata belum berkurang. Walau Ki Malawi kerap kali mampu mengangkat beban tekanan, tetapi Empu Wisanata selalu dapat mengisi kembali ruang...
Tekanan ini mulai menyulitkan, pikir Empu Wisanata, tidak mudah bagiku menjauh dari kejaran udara dingin yang menyengat dan mampu menyayat selubungku. Tenaga inti cepat menjalar...
Dalam waktu itu, Ki Malawi bergerak seolah lebih cepat dari putaran bumi maka dengan begitu setiap kelebatnya menjadi sangat berbahaya. Namun pengalaman Empu Wisanata masih...