Kemudian kata Ki Garu Wesi, “Raden. Saya tidak pernah bertanya tentang asal usul Anda, bahkan saya merasa terhormat karena mempunyai teman perjalanan seperti Anda. Setiap...
Namun Ki Widura mengerti maksud dari lurah prajurit yang berusia di bawah Agung Sedayu itu, ia memberi jawaban kemudian, “Aku belum melihat suasana perkelahian, tetapi...
“Aku pikir kau mengerti dan mungkin telah mempunyai dugaan mengenai keberadaan orang-orang itu di Menoreh,” tatap tajam Ki Untara beserta kalimat yang ia katakan dengan...
Suara burung kedasi menegur Agung Sedayu agar ia kembali sadar pada kedudukannya. Senapati khusus Mataram ini bangkit, beranjak memeriksa lingkungan sekitar gelanggang perang tanding. “Swandaru?”...
Hanya sekejap, bahkan kurang dari sekejap! Keadaan sekitar mereka menjadi porak-poranda oleh cambuk Agung Sedayu yang tiba-tiba menggelepar, membelah udara, berayun sendal pancing dengan ledakan...
Dalam waktu itu selarik sinar yang menjadi andalan Agung Sedayu seolah menemui jalan buntu. Seberkas cahaya Agung Sedayu yang dapat meruntuhkan tebing cadas kini menjadi...
“Siapakah dia?” tanya Ki Sawentar. “Keluargaku, maka aku kira cukup adil rasanya dengan tendangan seperti ini,” tukas orang itu sambil menendang dada Swandaru cukup keras....
Sewaktu Sayoga berkubang dalam gelombang perkelahian melawan Ki Sarjuma dan Ki Malawi, Agung Sedayu tengah menghadapi pilihan sulit. Riuh perbincangan orang-orang yang memusuhinya jelas terdengar...
Sayoga tidak lagi dapat berkata-kata, ia menunduk lalu tenggelam dalam kubang indah yang bernama kasih sayang. Ujung matanya menjadi basah namun ia tidak malu untuk...
Ia berpikir keras. Sekejap kemudian, Ki Sarjuma menyadari keanehan terjadi pada dirinya. Ia terlilit oleh angin panas yang tidak datang perlahan dan meningkat secara pelan....