Agung Sedayu Terperdaya 2 – BukuDengar
Pagi-pagi sekali Agung Sedayu telah berada di bilik khususnya di barak pasukan. Telah hadir tiga lurah prajurit yang siap memberi laporan padanya. Ki Rangga Agung...
Tag : Api di Bukit Menoreh
Agung Sedayu Terpedaya 1 – audiobook/BukuDengar
Website Padepokan Witasem akan terus mencoba mengembangkan diri melalui muatan yang diperbarui penyajiannya. Untuk pertama kali, blog memghadirkan kisah dalam versi audiobook atau bukudengar. ...
Kiai Plered 88 – Randulanang
Sepintas memang Kiai Plered tidak dapat dikendalikan. Seperti itulah yang terlihat oleh mata kita bertiga. Namun ada satu sebab yang memungkinkan kendali itu terlepas....
Kiai Plered 87 – Randulanang
“Simbara,” gumam Raden Atmandaru. “Buat apa ia harus bersama kita? Bukankah ia akan membalaskan dendam untuk kematian ayahnya?” “Kematian Ki Gandung Jati bukan berawal dari...
Kiai Plered 86 – Randulanang
Swandaru memandang wajah Raden Atmandaru dengan bibir mengatup rapat. Meski tatap matanya bersorot tajam tetapi tidak sesuatu pun yang dapat ia perbuat. Pengalih semangat yang...
Kiai Plered 85 – Randulanang
“Kembalilah, Raden, Saya minta Anda untuk kembali!” seru Ki Tunggul Pitu dengan suara lirih. Ia dapat melihat perubahan dengan membaca air muka Panembahan Tanpa Bayangan...
Kiai Plered 84 – Randulanang
Mereka masih duduk berdekatan. Bertiga tetapi hanya dua orang yang menggetarkan tenaga cadangan yang terpendam di balik tubuh wadag. Ki Sekar Tawang dan Raden Atmandaru...
Kiai Plered – 83 Randulanang
Kebekuan merambat pelan secepat bekicot menyusur dahan basah di permukaan tanah. Sekilas rencana itu terdengar begitu gagah dan berani, tetapi Ki Sekar Tawang mengingatkan lelaki...
Kiai Plered – 82 Randulanang
Kemudian mereka berbicara tentang banyak hal. Mereka lakukan itu untuk mengalihkan penat yang membelit pikiran dalam waktu cukup lama. Bertalu-talu suara kentongan membelah malam, bersahutan...
Kiai Plered 81 – Randulanang
“Saat ini kita sibuk melakukan usaha mengambil alih Mataram. Raden, apakah belum terlihat jalan untuk membicarakan hal penting ini dengan Panembahan Hanykrawati?” “Sebenarnya saya memandang...