Badai yang melanda Pedukuhan Janti mengamuk semakin hebat. Pengikut Raden Atmandaru yang berhasil melintasi deretan pohon kelapa semakin bertambah. Namun demikian, pengawal kademangan tetap memberi...
Sedikit tidak percaya, Wisuda memandang wajah Mangesthi dengan mata terbelalak. Namun ia segera sadar bahwa dara cantik di hadapannya telah melempar banyak pengawal dari lingkar...
Seruan untuk mundur pun menggema dan cepat memenuhi lembah yang menjadi batas luar Pedukuhan Janti. Sekalipun para pengawal Sangkal Putung adalah orang-orang yang jauh dari...
Mangesthi menerjang ke tengah kerumunan orang-orang yang sedang bertempur dengan sengit. Dengan bersenjata sebatang ranting yang erat ,melekat pada tangan kanan, Mangesthi begitu dahsyat membuat...
Penghubung itu segera menarik pedangnya, lalu melempar tubuh ke samping ketika ujung kakinya menggapai tanah. Dalam waktu itu, Ki Garu Wesi meloloskan belitan selendang dari...
Tidak ada keinginan untuk mengingkari kenyataan bahwa dirinya berada di tingkatan lebih rendah daripada musuhnya, meskipun demikian, Ki Gatrasesa berusaha menguatkan keyakinan bahwa ia akan...
Pengikut Raden Atmandaru benar-benar membuktikan bahwa mereka sungguh-sungguh menjadi ancaman bagi keutuhan Mataram. Bila dibandingkan dengan kemampuan kanuragan pasukan khusus, bisa jadi mereka ada selapis...
Pedukuhan Janti. Dengan tergesa-gesa penghubung yang dikirim Agung Sedayu menyeberangi pedukuhan. Secepat mungkin ia ingin mencapai kedudukan Ki Gatrasesa. Namun, dari ujung jalan yang menanjak,...
“Berhenti!” perintah kepala jaga. “Apa keperluan kalian?” “Kami ingin bertemu Ki Rangga.” “Sebut nama dan asal dusun kalian?” “Apa untungnya buat kalian bertanya seperti itu...
Kiai Bagaswara menyambut uluran tangan Agung Sedayu, kemudian berkata, “Saya tidak mengira kedatangan kami bertiga pada malam ini tidak terjadi pada waktu yang tepat.” Agung...